B. Protista Menyerupai Hewan
Protozoa
Protozoa merupakan hewan yang pertama, terdiri atas satu sel (
unisellualer ), sehingga bersifat mikroskopis ( dapat
terlihat kalau menggunakan mikroskop, ukurannya antara 3 sampai 1000
mikron, apabila lingkungan tidak menguntungkan hewan ini dapat membentuk sista,
apabila lingkungan menguntungkan sista ini pecah dan membentuk hewan aktif
lagi, Protozoa dalam suatu ekosistem merupakan konsumen yang bersifat Holozoik
karena memakan zat-zat organik yang sudah jadi.
Sub regnum Protozoa dibagi atas 4 phylum yaitu :
1. Sarcodina / Rhizopoda, dengan cirri-ciri :
a. Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia), yang merupakan penjuluran
sitoplasma
b.Sitoplasma terdiri atas ektoplasma yang jernih dan lebih encer
dibagian luar serta endoplasma yang keruh dan koloidal (kental) di sebelah
dalam
c. Reproduksi dengan pembelahan biner
d.Memiliki vakuola makanan untuk mencerna makanan yang dimasukkan ke
dalam sel (fagositosis) dan vakuola kontraktil untuk menjaga keseimbangan nilai
osmosis sel (osmoregulasi)
Contoh 6.1 Amuba proteus
<div
class="player-unavailable"><h1 class="message">An
error occurred.</h1><div class="submessage"><a
href="http://www.youtube.com/watch?v=l-2NBWAruYQ"
target="_blank">Try watching this video on
www.youtube.com</a>, or enable JavaScript if it is disabled in your
browser.</div></div>
Beberapa contoh Sarcodina yang lain :
1. Radiolaria :hidup dilaut tersusun zat kersik tanah
radiolaria untuk bahan penggosok.
2. Foraminifera Fosilnya dilaut dapat digunakan sebagai petunjuk adanya
minyak bumi.
3. Entamoeba :
a. Entamoeba disentri atau Entamoeba hisolityca
menyebabkan
penyakit disentri
b. Entamoeba coli menyebabkan
penyakit diare
c. Entamoeba gingivalis menyebabkan penyakit pada gigi
2. Flagellata/ Mastigophora.
Memiliki alat gerak berupa flagellum ( bulu cambuk ), ada yang memiliki
klorofil., ada yang hidup bebas dan ada yang parasit pada manusia.
Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat
indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Dibedakan menjadi dua yaitu:
1 Flagellata autotrofik (berkloroplas) , dapat berfotosintesis. Contohnya
Euglena viridis, Noctiluca mliliaris, volvox globator.
2 Flagellata heterotrofik (tidak berkloroplas), tidak dapt
berfotosintesis.
Contohnya Trypanosoma gambiense, Leishmania. Sebagian besar hidup bebas
dan ada pula yang sebagai parasit pada manusia dan hewan, atau saprofit pada
organisme mati.
Flagellata juga dibagi menjadi dua yaitu : Fitoflagellata dan
zooflagellata.
1). Fitoflagellata
adalah flagellata yang dapat melakukan fotosintesis karena memiliki
kromatofora. Fitoflagellata mencerna makananya dengan berbagai cara, menelan
lalu mencernanya di dalam tubuhnya (holozoik), membuat sendiri makanannya
(holofitrik), atau mencerna organisme yang sudah mati (saprofit). Habitat
fitoflagellata di perairan bersih dan perairan kotor. Fitoflagellata bergerak
dengan menggunakan flagella.
Ciri-ciri Fitoflagellata :
a). struktur tubuh
Tubuhnya diselubungi oleh membrane selulosa, misalnya Volvox. Ada pula
yang memiliki lapisan pelikel, misalnya euglena. Pelikel adalah lapisan luar
yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung protein.
b). Reproduksi
Cara reproduksi ada dua, yaitu secara konjugasi dan secara aseksual
dengan membelah diri.
c). Klasifikasi
Dibagi menjadi 3 kelas:
(1). Euglenoida
Contohnya yang terdapat pada Euglena viridis.
Ciri-ciri :
– Tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti
oleh pelikel.
– Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron
– Ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu
cambuk
– Hewan ini memilki stigma (bintik mata berwarna
merah) yang digunakan untuk membedakan gelap dan terang.
– Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil
untuk berfotosintesis
– Memasukkan makanannnya melalui sitofaring
menuju vakuola dan ditempat inilah makanan yang berupa hewan – hewan kecil
Gambar 6.8.
Euglena sp
(2). Dinoflagellata :
contohnya terdapat pada Noctiluca milliaris,
Ciri-ciri :
– TubuhnyaMemiliki satu flagella, satu panjang
dan satu pendek
– Dapat melakukan simbiosis dengan jenis
ganggang tertentu
– Tubuhnya dapat memancarkan sinar bila terkena
rangsangan mekanik.
Gambar 6.9.
Noctiluca milliaris
(3). Volvocida
Contohnya : Volvox globator
Ciri-ciri :
– bentuk tubuh umumnya bulat
– koloninya terdiri dari ribuan hewan bersel
satu yang masing-masing memiliki dua flagella
– Setiap sel memiliki inti , vakuola kontraktil,
stigma dan kloroplas.
Gambar 6.10.
Volvox globator
2). Zooflagellata
Adalah flagellata yang tidak berkloroplas dan menyerupai hewan. Ada yang
hidup bebas namun kebanyakan bersifat parasit. Mempunyai :
a). Struktur tubuh
Bentuk tubuh mirip dengan sel leher porifera. Mempunyai flagella yang
berfungsi untuk menghasilkan aliran iar dengan menggoyangkan flagella, selain
itu flagella juga berfungsi sebagai alat gerak.
b). Reproduksi
Dilakukan secara aseksual dengan membelah biner secara longitudinal ,
sedangkan reproduksi seksual belum diketahui.
Contohnya adalah:
(1). Trypanosoma
Hewan ini bercirikan bentuk tubuh yang pipih dan panjang seperti daun ,
merupakan parasit dalam darah vertebrata , dan tidak membentuk kista.
Jenis jenis Trypanosoma antara lain adalah:
(a). Tripanosoma gambiense menyebabkan penyaki tidur,
vektornya lalat tse tse
( Glosina palpalis )
(b). Tripanosoma rhodosiensis menyebabkan penyaki tidur vektornya
lalat tse tse
( Glosina morsitans )
Gambar 6.12.
Tripanosoma rhodosiensis
(c). Tripanosoma cruzi menyebabkan Changas anemia berat vektornya
lalat Triasoma
Gambar 6.13.
Tripanosoma cruzi
(d). Tripanosoma
evansi menyebabkan penyaki surah pada ternak.
Gambar 6.14.
Tripanosoma evansi
(2).Leishmania
Leishmania merupakan penyebab penyakit pada sel-sel endothelium pembuluh
darah.
Jenis-jenis Leismania adalah :
(a). Leishmania donovani, penyebab penyakit kalazar yang ditandai dengan
demam dan anemia, hewan ini banyak terdapat di Mesir , sekitar laut tengah ,
dan india.
(b). Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit , disebut penyakit
oriental sore, terdapat di Asia (daerah mediterania) dan sebagian Amerika
selatan.
(c). Leishmania brasiliensis, juga oenyebab oenyakit kulit dimeksiko dan
amerika tengah selatan.
Gambar 6.15.
Leishmania
3. Ciliata (Ciliophora)
Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar)
pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari
makanan. silia umumnya memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti
besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis
RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti
kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual.
ciliata juga memiliki vakuola kontraktil yang berfungsi untuk
menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun
di air tawar.
Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella,
Balantidium coli
Gambar 6.16.
Paramaecium caudatum
Gambar 6.15.
Stentor
Gambar 6.16. Stentor
4. Sporozoa.
Disebut hewan berspora dan tidak memiliki alat
gerak, tidak memiliki vakuola kontraktil karena langsung diabsorbsi protoplasma,
parasit pada hewan dan manusia.
Penemu daur hidup Plasmodium Laveran dan Grassi
Contoh : Plasmodium.
Gambar
6.17. Monocystis
Toxoplasma sp, parasit pada kucing, anjing, kera,
burung, tetapi dapat menyerang pada manusia dan menimbulkan penyakit
toksidiosis yang dapat menyebabkan kebutaan pada anak yang dikandung dan dapat
pula menyebabkan penyakit hydrocephalus pada janin di kandungan
Plasmodium ada 3 macam berdasarkan sporulasi :
1 Plasmodium vivax : Penyebab penyakit malaria tertiana, dengan gejala
demam (masa sporulasi) ,selang waktu 48 jam
Gambar 6.19.
Plasmodium vivax
1 Plasmodium malariae : Penyebab penyakit malaria quartana , dengan gejala
demam (masa sporulasi) , selang waktu 72 jam
2 Plasmodium falciparum : Penyebab penyakit malaria tropika, dengan gejala
demam (masa sporulasi) , yang tidak teratur. Bisa 1- 3 X 24 jam.
h1 class="message">An
error occurred.</h1><div class="submessage"><a
href="http://www.youtube.com/watch?v=4JhkGjAypQQ"
target="_blank">Try watching this v
Gambar 6.20.
Plasmodium falciparum
1 Plasmodium ovale : Penyebab penyakit malaria ovale tertiana (limpa),
dengan gejala demam lebih ringan daripada malaria tertiana yang disebabkan oleh
Plasmodium vivax. Dengan masa sporulasi 48 jam. Tetapi plasmodium ini tidak
ditemukan di Indonesia
Gambar 6.18.
Siklus Hidup Plasmodium
Keterangan :
A.Fase Aseksual : didalam tubuh manusia
1 Nyamuk menggigit tubuh manusia sporozoid yang berada di air liur akan
masuk tubuh manusia
dan langsung menyerang sel darah merah (
erytrosit ) membentuk :
1 Merozoid
2 Erytrosit pecah ada yang membentuk sporozoit dan gametosit ( jantandan
betina ).
3 Sporozoid akan menyerang sel darah merah yang lain disebut Sporulasi
A.Fase Aseksual : didalam tubuh nyamuk
1 Nyamuk menggigit tubuh manusia yang terkena penyakit malaria.
2 gametosit tertelan nyamuk mikrogamet membentuk sperma,
makrogamet membentuk telur.
3 makrogamet bersatu dengan mikrogamet membentuk zigot.
4 zigot dalam usus membentuk ookinet.
5 ookinet berubah jadi ookista.
6 ookista membentuk sporoblast.
7 sporoblast pecah.
8 spora menyebar saluran pencernaan akhirnya ke air liur.
ideo on www.youtube.com</a>,
or enable JavaScript if it is disabled in your browser.</div></div>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar